PENGERTIAN
NEGARA MAJU
Suatu Negara digolongkan sebagai
Negara maju apabila Negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian
pembangunan yang telah dilakukan , sehingga sebagian besar tujuan pembangunan
telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun non fisik.
Istilah negara maju digunakan untuk menguraikan negara-negara yang
dihitung menikmati tingkat pembangunan
yang tinggi berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang mana dan negara
mana yang digolongkan sebagai maju masih menjadi titik perselisihan dan
perdebatan yang hangat, tetapi perdebatan semacam biasanya dikuasai oleh ukuran
ekonomi. Salah satu ukurannya adalah pendapatan per kapita, yaitu negara yang
tinggi keluaran dalam negara kasar (PDB) per capitanya bisa diterima sebagai
negara maju. Satu lagi ukuran ekonomi adalah pengindustrian, yaitu
negara-negara yang ekonominya dikuasai oleh sektor tertier dan kuaterner bisa
diterima sebagai negara maju. Baru-baru ini, adanya satu lagi ukuran yang
semakin penting yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bergabung dengan
ukuran ekonomi, pendapatan negara, umur, pendidikan dan sebagainya. Ukuran ini
menentukan negara yang terukur IPM sangat tinggi sebagai negara maju. Namun
kaidahnya untuk dalam usaha menentukan taraf "maju" dengan mana-mana
cara yang digunakan.
Contoh
negara maju (Eropa)
Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut.
Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup
rata-rata yang tinggi. Negara yang memiliki ekonomi yang lebih maju daripada
negara berkembang lainnya, namun tidak sepenuhnya menampakkan tanda-tanda negara
dikelompokkan
dalam istilah negara industri.
Negara
berkembang adalah negara yang dipahami negara yang sedang dalam pembanungan
dalam hal pembangunan ekonomi, sosial dan politik memiliki tingkat yang relatif
rendah.
Negara berkembang ini merupakan istilah kolektif untuk negara-negara yang sedang berkembang namun bukan disebut dengan negara "miskin" atau negara mundur.
Negara sebagai negara berkembang atau tidak, tergantung pada tolok ukur yang digunakan untuk mengukur pembangunan suatu negara apakah dilihat dari ekonomi, sosial maupun politiknya.
Negara berkembang ini merupakan istilah kolektif untuk negara-negara yang sedang berkembang namun bukan disebut dengan negara "miskin" atau negara mundur.
Negara sebagai negara berkembang atau tidak, tergantung pada tolok ukur yang digunakan untuk mengukur pembangunan suatu negara apakah dilihat dari ekonomi, sosial maupun politiknya.
Karakteristik / Ciri-Ciri Negara Berkembang
Negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia memiliki karakter atau ciri sebagai berikut :
- Tingkat Pertumbuhan Penduduk TinggiTingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
- Tingkat Pengangguran TinggiAkibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja yang tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke waktu.
- Tingkat Produktivitas RendahJumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya.
- Kualitas Hidup RendahAkibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.
- Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / PrimerUmumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian.
- Pasar & Informasi Tidak SempurnaKondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja.
- Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi. Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di negara maju.
- Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan.
Pendidikan di negara maju
Pendidikan
menjadi salah satu simbol baik tidaknya suatu Negara. Betapa tidak, suatu
Negara akan terus terkenal seiring majunya pendidikan. Sebuah survey yang
baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa indikasi Negara termasuk dalam
“world’s happiest countries” adalah tergantung pada faktor pemasukan,
pendidikan, kesehatan, harapan hidup, ekonomi, kesetaraan dan pertahanan
gender.
Pendidikan
di Norwegia
Norwegia
merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah di Eropa. Jika dilihat
lebih jauh Norwegia memiliki sistem pendidikan yang sangat nyaman dan efektif.
Pendidikan wajib di Norway adalah 10 tahun, terdiri dari primary, lower
secondary dan upper secondary. Pejabat pendidikan di tingkat daerah
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sekolah yang layak dapat diakses oleh
anak, kaum muda dan dewasa di semua kotamadya dan daerah. Kotamadya
bertanggunga jawab menjalankan primary dan lower secondary, sementara upper
secondary dikelola oleh tingkat daerah. Pendidikan umum di Norwegia tidak
dikenakan biaya hingga dan termasuk tingkat upper secondary. Biaya
pendidikan tinggi di semua institusi negara umumnya tidak mahal. Bantuan
pinjaman pendidikan negara didirikan pada tahun 1947 dan memberikan pinjaman
pada siswa dan bantuan untuk biaya hidup bagi mereka yang mengikuti program
pendidikan tinggi. Bantuan juga diberikan pada siswa Norwegia yang ingin
melanjutkan sebagian kegiatan belajarnya di luar negeri.
Sekolah
swasta memberikan sistem tambahan dari sistem sekolah umum. Direktorat Pendidikan
mengawasi sekolah menengah dan lanjutan sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Program akademis di sekolah swasta harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam peraturan terkait. Sekolah swasta yang telah diotorisasi berhak
mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Pada tahun pertama sekolah dasar anak-anak dikenalkan pada
permainan-permainan yang berbentuk pendidikan, sosial dan belajar berhitung.
Sementara tingkat kedua sampai ketujuh (umur 3-13 tahun) anak-anak sudah
dibiasakan dengan matematik, sejarah, bahasa lokal dan inggris serta olahraga.
Tidak ada nilai resmi yang diberikan pada tahap ini melainkan komentar/saran
yang dituliskan dan siswa melakukan tes untuk dibawa pulang kerumah dan
diperlihatkan ke orang tua. Anak-anak juga diberikan tes awal untuk melihat
kemampuan dasar mereka sehingga anak-anak yang dibawah rata-rata mendapat
perhatian khusus dari guru.
Definisi Negara Maju
Istilah
negara maju (developed country atau advanced country) dipakai
untuk mengelompokkan negara-negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, di
mana sektor industri ketiga dan sektor industri keempat mendominasi.
Untuk
diketahui, sektor industri pertama dalam kegiatan ekonomi meliputi
kegiatan atau usaha mengubah sumber daya alam menjadi barang setengah jadi
untuk industri. Kegiatan ekonomi pada level ini umumnya meliputi sektor
pertanian, agrobisnis, kehutanan, dan pertambangan. Sektor industri kedua
dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengolah barang setengah
jadi yang dihasilkan pada kegiatan industri pertama untuk diolah lebih lanjut
dan menghasilkan barang siap pakai. Termasuk dalam sektor ini adalah kegiatan
manufaktur dan konstruksi.
Sektor
industri ketiga lebih dikenal sebagai sektor jasa
(industri jasa). Sektor ini umumnya meliputi kegiatan distribusi barang dan
jasa (yang dihasilkan pada sektor industri kedua) kepada konsumen. Kegiatan
ekonomi yang dominan dalam sektor industri ketiga antara lain transportasi
barang dan jasa, distribusi, penjualan partai besar, bisnis hiburan, restoran,
pariwisata, dan sebagainya. Sementara itu, sektor industri keempat
merupakan kelanjutan dari kegiatan sektor industri ketiga. Kegiatan industri
pada level ini umumnya berhubungan dengan bisnis jasa yang bersifat
intelektual. Misalnya, bisnis informasi dan komunikasi, konsultasi, pendidikan,
penelitian dan pengembangan, kesehatan, kultur, dan sebagainya.
Kegiatan
ekonomi di negara maju yang didominasi oleh industri tingkat ketiga dan keempat
itu akan memberikan pendapatan yang
tinggi. Penghasilan atau pendapatan yang tinggi tentu menentukan tingginya
pendapatan perkapita (GNP perkapita), maupun tingginya Indeks Pertumbuhan
Manusia (HDI). Dengan kata lain, industri tingkat ketiga dan keempat yang
dimiliki negara maju memosisikannya pada tingkat negara dengan pendapatan
perkapita dan HDI yang tinggi.
Ciri-Ciri Negara Maju
Negara maju pada umumnya memiliki pertumbuhan
penduduk yang kecil, karena orientasi hidup mereka adalah untuk bekerja.
Sementara itu negara maju sudah menerapkan zerro population growth (pertumbuhan
penduduk kearah nol) sebagai kebijakan negara. Disamping itu negara maju sudah
mampu mengelola sumberdaya alamnya secara efekif dan efesien
dengan menerapkan teknologi yang canggih. Indstri
sekunder dan industri pertanian berkembang dengan pesat, dengan teknolog
canggih. Dalam pengelolaan sumberdaya alamnya sudah memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan. Agar lebih jelasnya marilah
kita bicarakan ciri-ciri negara maju sebagai berikut;
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan
untuk industrialisasi, dijual,
diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan
prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang menunjang Industriliasi secara cepat.
4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup
tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
DI
NEGARA MAJU, KESENJANGAN EKONOMI SEMAKIN MELEBAR
Kesenjangan
ekonomi semakin melebar di negara-negara maju. Menurut kajian OECD
(Organization for Economic and Co-operation Development) akhir 2011, hampir
semua dari 30 negara anggotanya mengalami peningkatan dalam kesenjangan ekonomi
diantara penduduknya. Walaupun kemajuan ekonomi selama dua puluhan tahun
terakhir telah meningkatkan pendapatan rata-rata penduduk, namun perbedaan
pendapatan antara kelompok terkaya dengan kelompok termiskin semakin lebar.
Jika
pada 25 tahun yang lalu perbandingan pendapatan 10% penduduk terkaya terhadap
10% penduduk termiskin sebesar 7 kali, sekarang perbandingan itu meningkat
menjadi 9 kali. Di negara-negara yang sebelumnya tingkat kesenjangannya tinggi
seperti AS dan Israel, ternyata tingkat kesenjangannya malah semakin meningkat.
Demikian juga di negara-negara yang terkenal egaliter, seperti Jerman, Swedia
dan Denmark, tingkat kesenjangannya juga meningkat, semula 5:1 (1980an)
sekarang menjadi 6:1. Di beberapa negara lain, tingkat kesenjangannya
mencapai lebih dari 40%, seperti Turki dan Meksiko, dan yang tertinggi adalah
Brazil (50:1).
Dampak
Melebarnya Kesenjangan
Kesenjangan
yang semakin melebar antara kelompok kaya dan miskin akan memberikan dampak
negatif bagi kehidupan bernegara, seperti tindakan kriminalitas meningkat, pertikaian
antar kelompok semakin sering, kohesi sosial merenggang, kegiatan produksi dan
aktivitas ekonomi terganggu, dll. Masalah-masalah ini tidak hanya terjadi di
negara-negara berkembang, tetapi semakin banyak bermunculan di negara-negara
maju, yang dikhawatirkan akan semakin sering terjadi jika kesenjangan
penghasilan antarkelompok dalam masyarakat semakin melebar.
Lebih
jauh lagi, dampak kesenjangan ekonomi yang meningkat dalam suatu negara akan
mengancam keutuhan negara itu, ketidakpercayaan kepada pemerintah akan
berkurang, perdagangan bebas akan terhambat, manfaat demokrasi akan
dipertanyakan, sistem penguasaan ekonomi oleh negara secara penuh akan hidup
kembali, dsb.
Mengurangi
Kesenjangan Ekonomi
Mengurangi
tingkat kesenjangan antar kelompok dalam masyarakat dapat dilakukan dengan
memperluas lapangan kerja bagi kelompok termiskin, sehingga meningkatkan
pendapatan mereka. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan keterampilan
pekerja dan membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja yang belum mempunyai
pekerjaan. Investasi pada SDM harus merupakan strategi utama untuk menyediakan
pekerja yang berupah cukup baik.
Reformasi
pajak perlu diupayakan agar pendapatan dari pajak semakin meningkat dengan
cara-cara yang kreatif. Tingkat pajak di beberapa negara mungkin masih dapat
ditingkatkan, dan upaya menambah jumlah pembayar pajak juga perlu dilakukan.
Kebijakan pemotongan pajak perlu dikaji ulang, bilamana perlu dihapuskan.
Penyediaan
infrastruktur yang lebih berkualitas di daerah kurang maju akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian akan memperluas lapangan kerja di
daerah tersebut.
Pendidikan
sejak usia dini yang merata di seluruh wilayah merupakan strategi penting untuk
pemerataan pendapatan antarkelompok. Namun hasil investasi di sektor
pendidikaan tidak segera dapat diraih, untuk itu perlu upaya tambahan berupa
peningkatan keterampilan bagi para pekerja, diikuti dengan upaya perluasan
lapangan kerja di sektor-sektor yang dapat menyerap tenaga kerja tambahan.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang
Indonesia termasuk salah satu
negara berkembang. Seperti juga negara berkembang lainnya, Indonesia menghadapi
masalah ekonomi yang sama. Kemiskinan terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran
meningkat, tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah, dan distribusi
pendapatan tidak merata.
Di kota besar seperti Jakarta,
keadaan seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup
kurang beruntung terpaksa hidup sebagai pemulung sampah. Oleh karena
pendapatan yang diperoleh sangat rendah, anaknya tidak dapat disekolahkan
sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak berkembang. Hal ini juga
menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara orang yang
berpenghasilan tinggi dan orang yang berpenghasilan rendah.
Masalah Ekonomi di Negara
Berkembang : Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan
keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang
berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius
dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke
tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk
miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang
dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih
rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin sedikit demi sedikit
dikurangi dan nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah
masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak
tanah.
Masalah Ekonomi di Negara
Berkembang : Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat
berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah
keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan
rendahnya disiplin masyarakat.
Masalah Ekonomi di
Negara Berkembang : Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi
negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan
lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan
antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal
ini biasa terjadi karena
negara yang bersangkutan sedang
mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi
negara industry. Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia berada di
sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di
sector industry.
Negara berkembang memiliki
pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk
mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga
tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.
Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK).
Melalui program ini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan
bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
Masalah Ekonomi di Negara
Berkembang : Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu
cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi.
Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi
juga menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan
modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang
mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan
tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan
modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama.
Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat.
Masalah Ekonomi di
Negara Berkembang : Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi
negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan
lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan
antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal
ini biasa terjadi karena
negara yang bersangkutan sedang
mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi
negara industry. Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia berada di
sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di
sector industry.
Negara berkembang memiliki
pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk
mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga
tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.
Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK).
Melalui program ini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan
bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
Masalah Ekonomi di Negara
Berkembang : Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu
cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi.
Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi
juga menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan
modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang
mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan
tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan
modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama.
Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat.
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat pendidikan Di Negara Berkembang
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada
manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan
demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia.
Setiap tahunnya seluruh negara
di dunia mengalami pertumbuhan penduduk, salah satunya di
Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk yang tidak terkontrol
mengakibatkan adanya masalah-masalah sosial,salah satunya adalah tingkat
pendidikan.Pada Negara-negara berkembang pendidikan merupakan masalah yang
serius.Diketahui bahwa tingkat pendidikan pada Negara-negara berkembang masih
relative rendah,Sehingga penduduk kurang mengetahui keadaan-keadaan sosial bagi
kehidupan masyarakat.Umumnya penduduk yang pendidikannya relative rendah ,pada
suatu ketika jika membentuk suatu keluarga mereka mempuyai banyak
anak,sedangkan anak-anak tersebut belum tentu mendapat pendidikan yang layak.
Hal ini menjadi factor mereka
untuk berpindah wilayah,terutama ke kota-kota besar.Biasanya mereka mendengar
bahwa dikota itu adalah tempat mencari rezeki yang baik.Bila melihat tingkat
pendidikan di kota,pendidikan disana sudah relative tinggi,dalam arti kata jika
penduduk dari desa mencari pekerjaan,sudah agak sulit karena dikota yang
diutamakn adalah pendidikan minimalnya setingkat sekolah menengah atas.
Permasalahan ekonomi di negara maju
1. sumber daya manusia
1).
jumlah tenaga kerja (kurang)
2). restruktur perusahaan
2. masalah globalisasi ekonomi
1).
masuknya produk Negara berkembang ke negra maju
2).
perpindahan investasi dari Negara maju ke Negara berkembang
3).
krisis ekonomiu di Negara berkembang
3. masalah
hidup
1). Kurangnya tenaga kerja
1). Kurangnya tenaga kerja
2) .Kekurangan bahan mentah untuk
menunjang kegiatan industri.
Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju
Untuk membedakan suatu negara
dikatakan sebagai negara maju atau negara sedang berkembang dapat dilihat
atas dasar keadaan kualitas kesejahteraan penduduknya. Kualitas penduduk
ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat kesehatan, tingkat
pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur
tingkat kesejahteraan penduduk.
Kualitas penduduk ini tercermin pada
tiga hal pokok yaitu tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat
pendapatan. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur tingkat kesejahteraan
penduduk. Atas dasar tingkat kesejahteraan penduduknya, negara-negara di
dunia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu negaranegara maju (
eveloped countries) dan negara-negara berkembang (developing countries).
Kategori atau pengelompokkan
negara-negara tersebut, mengalami perkembangan terkait dengan aspek
sosial, ekonomi dan politik. Pada awalnya dikelompokan menjadi tiga
bagian.Pertama (Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang, Australia dan
Selandia Baru. Kedua (negara-negara komunis: RRC dan Cuba). Ketiga
(negara-negara Asia, kecuali Jepang dan Singapura), Afrika dan
Amerika Latin).
Pada akhir dasa warsa 80 an, Uni
Sovyet bubar dan terpecah menjadi 15 negara terpisah, maka kategori ini
terbagi menjadi negara maju atau negara “Utara” dan negara berkembang atau
negara “Selatan”. Pada umumnya negara-negara berkembang merupakan
negara-negara yang baru merdeka setelah perang Dunia kedua. Meskipun
negara-negara berkembang mengalami pertumbuhan cukup baik tetapi hanya
sedikit yang dapat mengatasi kemiskinan pada sebagian besar penduduknya.
Masalah ketimpangan ekonomi kesehatan
dan pendidikan merupakan bagian dari kenyataan ketimpangan yang terjadi
antara negara maju dan negara berkembang.
Perbedaan Negara Maju Dan Negara
Berkembang
Selama
ini perbedaan negara berkembang dan negara maju bisa dilihat dari indikator
ekonominya seperti pertumbuhan ekonomi atau
GDP. Atau dari tingkat penguasaan teknologi canggih. Malah sekarang bergeser ke
berapa hadiah nobel yang diterima oleh suatu negara. Disini keliatan sekali
perbedaan antara Negara berkembang dan maju.
Tapi ternyata perbedaan negara maju dan berkembang dapat juga dilihat dari aspek spasial (geo-spatial) khususnya ketersediaan petanya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang (perasaan dari dulu negara berkembang terus..) juga punya sifat keterbatasan dalam mengakses peta. Peta yang dimaksud khususnya peta rupa bumi.
Tapi ternyata perbedaan negara maju dan berkembang dapat juga dilihat dari aspek spasial (geo-spatial) khususnya ketersediaan petanya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang (perasaan dari dulu negara berkembang terus..) juga punya sifat keterbatasan dalam mengakses peta. Peta yang dimaksud khususnya peta rupa bumi.
Tentang Negara Maju dan Negara Berkembang
Pertama-tama kita harus menelaah lebih
lanjut mengenai istilah “negara maju” dan “negara berkembang” ini. Kedua
istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan
kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang
rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan
negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan
atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan. Istilah ini kemudian
dalam Teori Struktural dijelaskan sebagai sistem sosial status-peran yang
dikemukakan oleh Talcott Parsons. Yaitu terdapat pembagian status yaitu negara
maju dan negara berkembang yang menjalankan perannya masing-masing.
Dalam pelaksanaannya negara berkembang
memiliki peran menyediakan hasil pertanian bagi industri negara maju.
Perlu diketahui bahwa peran tersebut dapat direalisasikan apabila
mendapat bantuan keuangan dari negara maju, sehingga negara berkembang semakin
bergantung terhadap negara maju. Misalnya Indonesia yang tergantung pada sektor
primer atau pertanian dengan modal dari negara maju melalui IMF atau lainnya,
Faktor-faktor lain yang turut membentuk suatu negara menjadi
negara maju ataupun
masih menjadi negara berkembang adalah sebagai berikut.
1. Tingkat hubungannya dengan negara-negara lain dalam
percaturan dunia internasional.
2. Kondisi alam negara itu sendiri (kondisi geologis, letak dan
posisi geografis, kekayaan
alam (SDA), serta
aspek luas negara).
3. Kondisi kependudukan negara itu sendiri (sejarah negara,
jumlah penduduk,
pertumbuhan penduduk,
dan keragaman etnis).
4. Stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan negara itu sendiri.
Suatu negara dapat meningkat dari semula sebagai negara
berkembang menjadi negara
maju apabila dapat meningkatkan:
1. bidang pendidikan dan teknologi guna meningkatkan peluang dan
kesempatan kerja
bagi para warga
negaranya.
2. bidang mental ideologi serta rasa kebangsaan yang tinggi
sehingga tercipta semangat
kerja yang produktif
melalui kedisiplinan yang tinggi, tanggung jawab, ketekunan,
serta keuletan
pemerintah dan warganya dalam melaksanakan pembangunan.