Monday, January 28, 2013

NEGARA MAJU & BERKEMBANG

PENGERTIAN NEGARA MAJU
Suatu Negara digolongkan sebagai Negara maju apabila Negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan , sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun non fisik.
      Istilah negara maju digunakan untuk menguraikan negara-negara yang dihitung menikmati    tingkat pembangunan yang tinggi berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang mana dan negara mana yang digolongkan sebagai maju masih menjadi titik perselisihan dan perdebatan yang hangat, tetapi perdebatan semacam biasanya dikuasai oleh ukuran ekonomi. Salah satu ukurannya adalah pendapatan per kapita, yaitu negara yang tinggi keluaran dalam negara kasar (PDB) per capitanya bisa diterima sebagai negara maju. Satu lagi ukuran ekonomi adalah pengindustrian, yaitu negara-negara yang ekonominya dikuasai oleh sektor tertier dan kuaterner bisa diterima sebagai negara maju. Baru-baru ini, adanya satu lagi ukuran yang semakin penting yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bergabung dengan ukuran ekonomi, pendapatan negara, umur, pendidikan dan sebagainya. Ukuran ini menentukan negara yang terukur IPM sangat tinggi sebagai negara maju. Namun kaidahnya untuk dalam usaha menentukan taraf "maju" dengan mana-mana cara yang digunakan.
Contoh negara maju (Eropa)



PENGERTIAN NEGARA BERKEMBANG

Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut.
Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi. Negara yang memiliki ekonomi yang lebih maju daripada negara berkembang lainnya, namun tidak sepenuhnya menampakkan tanda-tanda negara dikelompokkan dalam istilah negara industri.
Negara berkembang adalah negara yang dipahami negara yang sedang dalam pembanungan dalam hal pembangunan ekonomi, sosial dan politik memiliki tingkat yang relatif rendah.
  Negara berkembang ini merupakan istilah kolektif untuk negara-negara yang sedang berkembang namun bukan disebut dengan negara "miskin" atau negara mundur.

Negara sebagai negara berkembang atau tidak, tergantung pada tolok ukur yang digunakan untuk mengukur pembangunan suatu negara apakah dilihat dari ekonomi, sosial maupun politiknya.

Karakteristik / Ciri-Ciri Negara Berkembang
Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memiliki karakter atau ciri sebagai berikut :
  1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk TinggiTingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
  2. Tingkat Pengangguran TinggiAkibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja yang tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke waktu.
  3. Tingkat Produktivitas RendahJumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya.
  4. Kualitas Hidup RendahAkibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.
  5. Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / PrimerUmumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian.
  6. Pasar & Informasi Tidak SempurnaKondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja.
  7. Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi. Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di negara maju.
  8. Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan.
Pendidikan di negara maju
Pendidikan menjadi salah satu simbol baik tidaknya suatu Negara. Betapa tidak, suatu Negara akan terus terkenal seiring majunya pendidikan. Sebuah survey yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa indikasi Negara termasuk dalam “world’s happiest countries” adalah tergantung pada faktor pemasukan, pendidikan, kesehatan, harapan hidup, ekonomi, kesetaraan dan pertahanan gender. 
Pendidikan di Norwegia
Norwegia merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah di Eropa. Jika dilihat lebih jauh Norwegia memiliki sistem pendidikan yang sangat nyaman dan efektif. Pendidikan wajib di Norway adalah 10 tahun, terdiri dari primary, lower secondary dan upper secondary. Pejabat pendidikan di tingkat daerah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sekolah yang layak dapat diakses oleh anak, kaum muda dan dewasa di semua kotamadya dan daerah. Kotamadya bertanggunga jawab menjalankan primary dan lower secondary, sementara upper secondary dikelola oleh tingkat daerah. Pendidikan umum di Norwegia tidak dikenakan biaya hingga dan termasuk tingkat upper secondary. Biaya pendidikan tinggi di semua institusi negara umumnya tidak mahal. Bantuan pinjaman pendidikan negara didirikan pada tahun 1947 dan memberikan pinjaman pada siswa dan bantuan untuk biaya hidup bagi mereka yang mengikuti program pendidikan tinggi. Bantuan juga diberikan pada siswa Norwegia yang ingin melanjutkan sebagian kegiatan belajarnya di luar negeri.
Sekolah swasta memberikan sistem tambahan dari sistem sekolah umum. Direktorat Pendidikan mengawasi sekolah menengah dan lanjutan sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Program akademis di sekolah swasta harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan terkait. Sekolah swasta yang telah diotorisasi berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Pada tahun pertama sekolah dasar anak-anak dikenalkan pada permainan-permainan yang berbentuk pendidikan, sosial dan belajar berhitung. Sementara tingkat kedua sampai ketujuh (umur 3-13 tahun) anak-anak sudah dibiasakan dengan matematik, sejarah, bahasa lokal dan inggris serta olahraga. Tidak ada nilai resmi yang diberikan pada tahap ini melainkan komentar/saran yang dituliskan dan siswa melakukan tes untuk dibawa pulang kerumah dan diperlihatkan ke orang tua. Anak-anak juga diberikan tes awal untuk melihat kemampuan dasar mereka sehingga anak-anak yang dibawah rata-rata mendapat perhatian khusus dari guru.
 
Definisi Negara Maju

Istilah negara maju (developed country atau advanced country) dipakai untuk mengelompokkan negara-negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, di mana sektor industri ketiga dan sektor industri keempat mendominasi.
Untuk diketahui, sektor industri pertama dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengubah sumber daya alam menjadi barang setengah jadi untuk industri. Kegiatan ekonomi pada level ini umumnya meliputi sektor pertanian, agrobisnis, kehutanan, dan pertambangan. Sektor industri kedua dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengolah barang setengah jadi yang dihasilkan pada kegiatan industri pertama untuk diolah lebih lanjut dan menghasilkan barang siap pakai. Termasuk dalam sektor ini adalah kegiatan manufaktur dan konstruksi.
Sektor industri ketiga lebih dikenal sebagai sektor jasa (industri jasa). Sektor ini umumnya meliputi kegiatan distribusi barang dan jasa (yang dihasilkan pada sektor industri kedua) kepada konsumen. Kegiatan ekonomi yang dominan dalam sektor industri ketiga antara lain transportasi barang dan jasa, distribusi, penjualan partai besar, bisnis hiburan, restoran, pariwisata, dan sebagainya. Sementara itu, sektor industri keempat merupakan kelanjutan dari kegiatan sektor industri ketiga. Kegiatan industri pada level ini umumnya berhubungan dengan bisnis jasa yang bersifat intelektual. Misalnya, bisnis informasi dan komunikasi, konsultasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, kultur, dan sebagainya.
Kegiatan ekonomi di negara maju yang didominasi oleh industri tingkat ketiga dan keempat itu akan memberikan pendapatan  yang tinggi. Penghasilan atau pendapatan yang tinggi tentu menentukan tingginya pendapatan perkapita (GNP perkapita), maupun tingginya Indeks Pertumbuhan Manusia (HDI). Dengan kata lain, industri tingkat ketiga dan keempat yang dimiliki negara maju memosisikannya pada tingkat negara dengan pendapatan perkapita dan HDI yang tinggi. 

Ciri-Ciri Negara Maju
Negara maju pada umumnya memiliki pertumbuhan penduduk yang kecil, karena orientasi hidup mereka adalah untuk bekerja. Sementara itu negara maju sudah menerapkan zerro population growth (pertumbuhan penduduk kearah nol) sebagai kebijakan negara. Disamping itu negara maju sudah mampu mengelola sumberdaya alamnya secara efekif dan efesien
dengan menerapkan teknologi yang canggih. Indstri sekunder dan industri pertanian berkembang dengan pesat, dengan teknolog canggih.  Dalam pengelolaan sumberdaya alamnya sudah memperhatikan kelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan. Agar lebih jelasnya marilah kita bicarakan ciri-ciri negara maju sebagai berikut;
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual,
    diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang Industriliasi secara cepat.
4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
7. Tidak tergantung pada alam.

DI NEGARA MAJU, KESENJANGAN EKONOMI SEMAKIN MELEBAR

Kesenjangan ekonomi semakin melebar di negara-negara maju. Menurut kajian OECD (Organization for Economic and Co-operation Development) akhir 2011, hampir semua dari 30 negara anggotanya mengalami peningkatan dalam kesenjangan ekonomi diantara penduduknya. Walaupun kemajuan ekonomi selama dua puluhan tahun terakhir telah meningkatkan pendapatan rata-rata penduduk, namun perbedaan pendapatan antara kelompok terkaya dengan kelompok termiskin semakin lebar.
Jika pada 25 tahun yang lalu perbandingan pendapatan 10% penduduk terkaya terhadap 10% penduduk termiskin sebesar 7 kali, sekarang perbandingan itu meningkat menjadi 9 kali. Di negara-negara yang sebelumnya tingkat kesenjangannya tinggi seperti AS dan Israel, ternyata tingkat kesenjangannya malah semakin meningkat. Demikian juga di negara-negara yang terkenal egaliter, seperti Jerman, Swedia dan Denmark, tingkat kesenjangannya juga meningkat, semula 5:1 (1980an) sekarang menjadi 6:1.  Di beberapa negara lain, tingkat kesenjangannya mencapai lebih dari 40%, seperti Turki dan Meksiko, dan yang tertinggi adalah Brazil (50:1).
Dampak Melebarnya Kesenjangan
Kesenjangan yang semakin melebar antara kelompok kaya dan miskin akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan bernegara, seperti tindakan kriminalitas meningkat, pertikaian antar kelompok semakin sering, kohesi sosial merenggang, kegiatan produksi dan aktivitas ekonomi terganggu, dll. Masalah-masalah ini tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang, tetapi semakin banyak bermunculan di negara-negara maju, yang dikhawatirkan akan semakin sering terjadi jika kesenjangan penghasilan antarkelompok dalam masyarakat semakin melebar.
Lebih jauh lagi, dampak kesenjangan ekonomi yang meningkat dalam suatu negara akan mengancam keutuhan negara itu, ketidakpercayaan kepada pemerintah akan berkurang, perdagangan bebas akan terhambat, manfaat demokrasi akan dipertanyakan, sistem penguasaan ekonomi oleh negara secara penuh akan hidup kembali, dsb.

Mengurangi Kesenjangan Ekonomi
Mengurangi tingkat kesenjangan antar kelompok dalam masyarakat dapat dilakukan dengan memperluas lapangan kerja bagi kelompok termiskin, sehingga meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan keterampilan pekerja dan membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja yang belum mempunyai pekerjaan. Investasi pada SDM harus merupakan strategi utama untuk menyediakan pekerja yang berupah cukup baik.
Reformasi pajak perlu diupayakan agar pendapatan dari pajak semakin meningkat dengan cara-cara yang kreatif. Tingkat pajak di beberapa negara mungkin masih dapat ditingkatkan, dan upaya menambah jumlah pembayar pajak juga perlu dilakukan. Kebijakan pemotongan pajak perlu dikaji ulang, bilamana perlu dihapuskan.
Penyediaan infrastruktur yang lebih berkualitas di daerah kurang maju akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian akan memperluas lapangan kerja di daerah tersebut.
Pendidikan sejak usia dini yang merata di seluruh wilayah merupakan strategi penting untuk pemerataan pendapatan antarkelompok. Namun hasil investasi di sektor pendidikaan tidak segera dapat diraih, untuk itu perlu upaya tambahan berupa peningkatan keterampilan bagi para pekerja, diikuti dengan upaya perluasan lapangan kerja di sektor-sektor yang dapat menyerap tenaga kerja tambahan.




Masalah Ekonomi di Negara Berkembang

Indonesia termasuk salah satu negara berkembang. Seperti juga negara berkembang lainnya, Indonesia menghadapi masalah ekonomi yang sama. Kemiskinan terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran meningkat, tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah, dan distribusi pendapatan tidak merata.
Di kota besar seperti Jakarta, keadaan seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup kurang beruntung  terpaksa hidup sebagai pemulung sampah. Oleh karena pendapatan yang diperoleh sangat rendah, anaknya tidak dapat disekolahkan sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak berkembang. Hal ini juga menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara orang  yang berpenghasilan tinggi dan orang yang berpenghasilan rendah.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin  sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.


Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran  timbul karena ada ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena
negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry. Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sector industry.
Negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK). Melalui program ini  diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga  menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. 




Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran  timbul karena ada ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena
negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry. Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sector industry.
Negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK). Melalui program ini  diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang :  Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga  menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalami kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. 



Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat pendidikan Di Negara Berkembang
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Setiap tahunnya seluruh negara di dunia mengalami pertumbuhan penduduk, salah satunya di Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk yang tidak terkontrol mengakibatkan adanya masalah-masalah sosial,salah satunya adalah tingkat pendidikan.Pada Negara-negara berkembang pendidikan merupakan masalah yang serius.Diketahui bahwa tingkat pendidikan pada Negara-negara berkembang masih relative rendah,Sehingga penduduk kurang mengetahui keadaan-keadaan sosial bagi kehidupan masyarakat.Umumnya penduduk yang pendidikannya relative rendah ,pada suatu ketika jika membentuk suatu keluarga mereka mempuyai banyak anak,sedangkan anak-anak tersebut belum tentu mendapat pendidikan yang layak.
Hal ini menjadi factor mereka untuk berpindah wilayah,terutama ke kota-kota besar.Biasanya mereka mendengar bahwa dikota itu adalah tempat mencari rezeki yang baik.Bila melihat tingkat pendidikan di kota,pendidikan disana sudah relative tinggi,dalam arti kata jika penduduk dari desa mencari pekerjaan,sudah agak sulit karena dikota yang diutamakn adalah pendidikan minimalnya setingkat sekolah menengah atas.





Permasalahan ekonomi di negara maju
1. sumber daya manusia
1). jumlah tenaga kerja (kurang)
      2). restruktur perusahaan
2. masalah globalisasi ekonomi
1). masuknya produk Negara berkembang ke negra maju
2). perpindahan investasi dari Negara maju ke Negara berkembang
3). krisis ekonomiu di Negara berkembang
3. masalah hidup
      1). Kurangnya tenaga kerja
      2) .Kekurangan bahan mentah untuk menunjang kegiatan industri.



Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju

Untuk membedakan suatu negara dikatakan sebagai negara maju atau negara sedang berkembang dapat dilihat atas dasar keadaan kualitas kesejahteraan penduduknya. Kualitas penduduk ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur tingkat kesejahteraan penduduk.
Kualitas penduduk ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur tingkat kesejahteraan penduduk. Atas dasar tingkat kesejahteraan penduduknya, negara-negara di dunia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu negaranegara maju ( eveloped countries) dan negara-negara berkembang (developing countries).
Kategori atau pengelompokkan negara-negara tersebut, mengalami perkembangan terkait dengan aspek sosial, ekonomi dan politik. Pada awalnya dikelompokan menjadi tiga bagian.Pertama (Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Selandia Baru. Kedua (negara-negara komunis: RRC dan Cuba). Ketiga (negara-negara Asia, kecuali Jepang dan Singapura), Afrika dan Amerika Latin).
Pada akhir dasa warsa 80 an, Uni Sovyet bubar dan terpecah menjadi 15 negara terpisah, maka kategori ini terbagi menjadi negara maju atau negara “Utara” dan negara berkembang atau negara “Selatan”. Pada umumnya negara-negara berkembang merupakan negara-negara yang baru merdeka setelah perang Dunia kedua. Meskipun negara-negara berkembang mengalami pertumbuhan cukup baik tetapi hanya sedikit yang dapat mengatasi kemiskinan pada sebagian besar penduduknya.
Masalah ketimpangan ekonomi kesehatan dan pendidikan merupakan bagian dari kenyataan ketimpangan yang terjadi antara negara maju dan negara berkembang.


Perbedaan Negara Maju Dan Negara Berkembang
Selama ini perbedaan negara berkembang dan negara maju bisa dilihat dari indikator ekonominya seperti pertumbuhan ekonomi atau GDP. Atau dari tingkat penguasaan teknologi canggih. Malah sekarang bergeser ke berapa hadiah nobel yang diterima oleh suatu negara. Disini keliatan sekali perbedaan antara Negara berkembang dan maju.
Tapi ternyata perbedaan negara maju dan berkembang dapat juga dilihat dari aspek spasial (geo-spatial) khususnya ketersediaan petanya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang (perasaan dari dulu negara berkembang terus..) juga punya sifat keterbatasan dalam mengakses peta. Peta yang dimaksud khususnya peta rupa bumi. 


Tentang Negara Maju dan Negara Berkembang


Pertama-tama kita harus menelaah lebih lanjut mengenai istilah “negara maju” dan “negara berkembang” ini. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan. Istilah ini kemudian dalam Teori Struktural dijelaskan sebagai sistem sosial status-peran yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Yaitu terdapat pembagian status yaitu negara maju dan negara berkembang yang menjalankan perannya masing-masing.
Dalam pelaksanaannya negara berkembang memiliki peran  menyediakan hasil pertanian bagi industri negara maju. Perlu diketahui bahwa peran  tersebut dapat direalisasikan apabila mendapat bantuan keuangan dari negara maju, sehingga negara berkembang semakin bergantung terhadap negara maju. Misalnya Indonesia yang tergantung pada sektor primer atau pertanian dengan modal dari negara maju melalui IMF atau lainnya, 

 Faktor-faktor lain yang turut membentuk suatu negara menjadi negara maju ataupun
masih menjadi negara berkembang adalah sebagai berikut.

1. Tingkat hubungannya dengan negara-negara lain dalam percaturan dunia internasional.
2. Kondisi alam negara itu sendiri (kondisi geologis, letak dan posisi geografis, kekayaan
    alam (SDA), serta aspek luas negara).
3. Kondisi kependudukan negara itu sendiri (sejarah negara, jumlah penduduk,
    pertumbuhan penduduk, dan keragaman etnis).
4. Stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan negara itu sendiri.


Suatu negara dapat meningkat dari semula sebagai negara berkembang menjadi negara
maju apabila dapat meningkatkan:

1. bidang pendidikan dan teknologi guna meningkatkan peluang dan kesempatan kerja
    bagi para warga negaranya.
2. bidang mental ideologi serta rasa kebangsaan yang tinggi sehingga tercipta semangat
    kerja yang produktif melalui kedisiplinan yang tinggi, tanggung jawab, ketekunan,
    serta keuletan pemerintah dan warganya dalam melaksanakan pembangunan.